BSIP JATIM DUKUNG UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN JAGUNG
Tulungagung, 30 Januari 2024 - Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Kementerian Pertanian sebagai program transformatif memerlukan adanya penerapan standar pertanian yang merupakan hal fundamental sehingga dapat menghasilkan produksi pertanian berkualitas. Program ini menanamkan prinsip pertanian yang ramah lingkungan, efisiensi dalam penggunaan sumber daya, dan menjaga keseimbangan ekologis. Lebih lanjut, program ini didasari oleh filosofi kemandirian dan pemberdayaan petani, yang secara berani menekankan pentingnya mengasah pengetahuan, keterampilan, dan memperluas akses petani terhadap teknologi, sebagai kunci untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan dalam dunia pertanian.
Berkaitan dengan hal tersebut, BSIP Jawa Timur melaksanakan kegiatan "Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian" untuk mendukung program Upsus Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Jawa Timur. Mengawali rangkaian kegiatan, Kabupaten Tulungagung menjadi lokasi pertama pelaksanaan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian. Bertempat di Front One Hotel Tulungagung, sebanyak 150 orang peserta yang terdiri dari petani, penangkar dan penyuluh mengikuti kegiatan tersebut.
Mengawali kegiatan Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si memberikan pembingkaian. "Hari ini di 30 Januari 2024 menjadi awal tahun yang baik bagi kita semua. Dengan adanya pertemuan seperti ini tentunya dapat terjalin silaturahmi dan menjadi berkah bagi banyak orang. Bapak dan Ibu sekalian, perlu kami sampaikan bahwa saat ini lembaga kami telah bertransformasi menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), yang memiliki tupoksi untuk mengawal penerapan standar. Negara kita sangat kaya baik macam, jenis dan ragam komoditas pertanian. Namun kenapa kita masih banyak melakukan impor? Salah satunya adalah karena produk kita tidak dijamin kualitasnya. Inilah pentingnya kehadiran lembaga terkait standardisasi, agar bagaimana kedepan komoditas pertanian yang kita hasilkan, dapat kita tingkatkan kualitasnya sehingga mampu bersaing dengan produk dari luar. Jika kualitasnya baik, hasilnya dapat dinikmati oleh para petani", sambut Kepala BSIP Jawa Timur, Dr. Atekan, SP, M.Si. Lebih lanjut beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan penerapan standar instrumen pertanian bukan suatu hal yang mudah, sehingga memerlukan peran aktif dan sinergi dari berbagai macam pihak untuk bersama-sama mengawal upaya peningkatan kualitas dan produksi komoditas pertanian di Indonesia
Selanjutnya Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung, Kemi Durrahman, SP. M.MA mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Tulungagung memberikan sambutan dan membuka secara resmi kegiatan tersebut. "Kami mewakili Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyampaikan terimakasih kepada BSIP Jawa Timur yang telah memberikan kesempatan kepada petani, pennagkar dan penyuluh untuk mengikuti kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian ini. Sektor pertanian di Tulungagung menjadi salah satu sektor utama utamanya untuk komoditas tanaman pangan, hortikuktura, perkebuan dan peternakan. Data di Tahun 2021 menunjukkan bahwa Tulungagung memiliki lahan Luas Baku Sawah (LBS) sebesar 24.819,62 Ha dan 487,9 Ha Bukan LBS yang produksinya masih dapat ditingkatkan. Untuk itu kegiatan dalam mendukung peningkatan produktivitas masih sangat diperlukan, salah satunya seperti yang dilakukan oleh BSIP Jawa Timur ini", ungkapnya.
Dengan dimoderataori oleh Ir. Tini Siniati Koesno, M.Si, kegiatan tersebut menghadirkan 3 narasumber. Narasumber pertama adalah Ir. Muchamad Mahmudi, Kabid Penyediaan dan Pengembangan Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Tulungagung yang menyampaikan materi "Program Kebijakan UPSUS Kabupaten Tulungagung". Selanjutnya untuk meningkatkan kapasitas sasaran khususnya terkait komoditas padi dan jagung, materi dilanjutkan oleh Ali Ari, SP, MP yang menyampaikan "Budidaya dan Perbenihan Jagung", serta Ardiansyah, SST yang menyampaikan materi "Budidaya dan Perbenihan Padi"